Ilustrasi (kesehatan.kontan.co.id) |
Ada sejumlah penyakit yang menular lewat hubungan seksual. Termasuk lewat kegiatan berciuman, atau melakukan seks oral. Dengan hanya berciuman saja, ada beragam jenis penyakit yang bibit penyakitnya bisa ditularkan, termasuk pada kissing disease. Ratusan ribu kuman atau virus ditularkan saat satu kali berciuman.
Yang lazim terjadi penularan oleh virus cytomegalo. Ini jenis virus yang ditularkan lewat berciuman juga. Bila virus ini di idap semasa kehamilan, dapat membahayakan janin yang dikandung.
Kecacatan janin terjadi apabila sebelum kehamilan virus cytomegalo-nya tidak dibasmi dulu. Maka, mendeteksi adanya virus ini sebelum hamil, cara terbaik mencegah bayi tidak berisiko lahir cacat. Untuk itu dilakukan pemeriksaan darah (TORCH).
Tertular kuman chlamydia, penyakit menular seksual yang sekarang paling merepotkan. Selain banyak menyebar, antara lain lewat seks bebas di kalangan remaja, kumannya sukar dibasmi. Bila masih mengidapnya sewaktu memasuki perkawinan, berarti akan menularkannya kepada pasangan hidup.
Demikian pula bila masih positif kencing nanah (gonorrhoe) sewaktu malam pengantin. Kencing nanah oleh jenis kuman yang sudah kebal obat (resistan), tergolong sukar disembuhkan. Kasus demikian yang berpotensi menularkan pasangan seks atau pasangan hidupnya.
Yang tak jarang terjadi penularan herpes kelamin (herpes genitalis). Seks pranikah menambah banyak angka herpes kelamin di kalangan calon pengantin. Sama dengan virus cytomegalo, riwayat pernah herpes dan apakah herpes masih positif dapat dideteksi dengan pemeriksaan
darah TORCH juga.
Jangan lupa hepatitis B
Virus ini juga ditularkan lewat hubungan seks. Maka, perlu diberikan vaksinasi hepatitis B terlebih dulu jika pasangan hidup ada yang mengidap positif hepatitis B. Sedang untuk jenis hepatitis C, yang tak kurang ganasnya dengan hepatitis B, kini belum ada vaksinnya. Penularan dapat pula terjadi melalui jarum suntik, tato, pisau cukur, infus, donor darah, pembedahan, dan peralatan dokter gigi.
Virus papiloma (human papilloma virus) yang menimbulkan penyakit kutil kemaluan, menjadi faktor risiko kanker leher rahim di hari kemudian. Ini pun yang perlu diwaspadai oleh pasangan hidup, sekiranya ada yang sudah atau masih mengidapnya. Sedang sifilis (syphilis) sekarang sudah hampir tidak ada di kalangan orang modern.
Jamur selangkangan, kutu kudis, bahkan kutu bulu kemaluan, memang bukan penyakit berat, namun dapat ditularkan lewat hubungan seks juga. Gejala penyakitnya khas.
Gatal yang luar biasa jika ada kutu kudis di kemaluan, Tampak bintik-bintik merah, dan cepat menyebar ke se-kitarnya. Dengan salep khusus untuk kudis, penyakit kudisan bisa mudah dibasmi. Demikian pula kutu bulu kemaluan. Mudah terlihat adanya kutu alit di dalam semak-semak bulu kemaluan. Ada saat bulu kemaluan perlu dikeramas juga. Sedang jika terkena jamur selangkangan, jelas gatal di selangkangan, terlebih pada saat berkeringat.
Barang tentu risiko tertular virus HIV/AIDS sekarang ini juga tidak kecil. Seks bebas pranikah, sering bertukar pasangan seks, merajalelanya pemakaian jarum suntik, menyebabkan penularan virus HIV bukan saja hanya melalui hubungan seks.
Mengira diri terbebas dari virus HIV karena tidak merasa pernah berhubungan seks dengan siapa pun, lupa kalau HIV bisa positif lewat jarum suntik, pisau cukur, jarum tato, jarum akupunktur, jarum infus atau menerima donor darah tercemar HIV.
Sama halnya dengan hepatitis B dan hepatitis C, penularan virus HIV juga dapat terjadi melalui peralatan bedah, dan peralatan dokter gigi juga jika alat-alat tersebut tidak disterilisasi secara ikut aturan. Maka, waspada sehabis menjalani operasi dan berobat ke dokter gigi. Swalayan berkumur antisepsis setiap berobat gigi.